Mikrofon merujuk pada suatu alat yang mengubah
energi akustik (suara) menjadi energi listrik (sinyal audio).
Selanjutnya mikrofon dapat dikategorikan sebagai salah satu jenis
tranducer (alat yang mengubah energy dari satu bentuk ke bentuk lainnya,
dalam kasus ini, energy akustik menjadi energy listrik).
Mikrofon merupakan awal dari sebuah rangkaian tata suara, sehingga membuat hasil kerja mikrofon menjadi kritis untuk keseluruhan performa dari sistem tata suara. Kejernihan sebuah mikrofon menghasilkan representasi listrik dari suara yang dicupliknya. Hal ini diperoleh dengan berbagai macam metoda yang digunakan. Dahulu, sejumlah metode dipergunakan untuk berbagai keperluan, dan sekarang begitu banyak jenis mikrofon yang ditemukaan dalam berbagai keperluan.
Pemilihan mikrofon yang lebih hati-hati akan mencegah terjadinya pengurangan kemampuan mikrofon dari performa maksimal. Pemilihan mikrofon yang baik tergantung dari pengetahuan akan karakteristik dasar mikrofon dan pengertian dalam mengaplikasikannya. Supaya efektif, mikrofon yang digunakan harus seimbang antara sumber suara yang ingin dicuplik (suara manusia, alat musik, dll.) dan sistem tata suara yang digunakan (sound system untuk live music, alat perekaman, dll). Lima karakteristik dasar dari sebuah mikrofon yang harus diperhatikan ketika memilih sebuah mikrofon untuk berbagai keperluan, yaitu:
Mikrofon merupakan awal dari sebuah rangkaian tata suara, sehingga membuat hasil kerja mikrofon menjadi kritis untuk keseluruhan performa dari sistem tata suara. Kejernihan sebuah mikrofon menghasilkan representasi listrik dari suara yang dicupliknya. Hal ini diperoleh dengan berbagai macam metoda yang digunakan. Dahulu, sejumlah metode dipergunakan untuk berbagai keperluan, dan sekarang begitu banyak jenis mikrofon yang ditemukaan dalam berbagai keperluan.
Pemilihan mikrofon yang lebih hati-hati akan mencegah terjadinya pengurangan kemampuan mikrofon dari performa maksimal. Pemilihan mikrofon yang baik tergantung dari pengetahuan akan karakteristik dasar mikrofon dan pengertian dalam mengaplikasikannya. Supaya efektif, mikrofon yang digunakan harus seimbang antara sumber suara yang ingin dicuplik (suara manusia, alat musik, dll.) dan sistem tata suara yang digunakan (sound system untuk live music, alat perekaman, dll). Lima karakteristik dasar dari sebuah mikrofon yang harus diperhatikan ketika memilih sebuah mikrofon untuk berbagai keperluan, yaitu:
1) Prinsip dari cara kerja mikrofon
2) Daerah respon frekuensi suara yang dapat dicuplik mikrofon
3) Arah/sudut pencuplikan mikrofon
4) Keluaran sinyal listrik yang dihasilkan mikrofon
5) Bentuk fisik dari mikrofon
Setiap jenis Mikrofon memiliki cara yang berbeda dalam mengubah (konversi) bentuk energinya, tetapi mereka semua memiliki persamaan yaitu semua jenis Mikrofon memiliki suatu bagian utama yang disebut dengan Diafragma.
Mikrofon dipakai pada banyak alat seperti telepon, alat perekam, alat bantu dengar, dan pengudaraan radio serta televisi.
Menurut karakteristiknya, microphone dibagi menjadi 3 bagian diantaranya adalah:
- Microphone Omnidirectional – merupakan mikrofon yang mempunyai sensitivitas ke segala arah.
- Microphone bidirectional – mikrofon yang mempunyai daerah sensitivitas dua arah berbentuk seperti angka 8 dengan nilai kepekaan pada bagian depan dan belakang mikropon.
- Microphone directional – mikrofon yang mempunyai sensitivitas hanya ke arah depan dan sudut-sudut kecil di sekitarnya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar